Desa Wisata sei gohong memiliki luasan 89 Km2 mempunyai tempat wisata yang penuh dengan daya tarik yang lengkap dimulai dari keindahan alam, kebudayaan identik suku Dayak, ekonomi kreatif dan edukatif.
Berbagai destinasi wisata yang ada di Desa Wisata Sei Gohong yaitu:
Tanaman tradisional khas suku dayak merupakan tanaman yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dengan kandungan yang ada di dalamnya, contoh saat ini tanaman tradisional yang rutin dijual warga adalah
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengunjung, dimulai dari harus menaati etika sopan santui baik tindakan maupun perkataan saat berada di tempat sakral/budaya dan saat berkunjung ke Konservasi orang utan juga harus mengikuti aturan yang ada dimulai dari tidak boleh memberikan makanan kepada Orang Utan apalagi sampai mendekat/masuk ke area pulau. Hal lainnya yang harus diperhatikan pengunjung untuk lokasi wisata pemandian sungai, ada beberapa titik yang airnya dalam dan ber arus sehingga pelampung keselamatan harus terus dipasang atau untuk anak kecil harus selalu dalam pemantauan orang tua/orang dewasa.
Harga masuk untuk masing-masing destinasi wisata berbeda-beda mulai dari paling murah Rpp.5000 untuk Sei Batu sampai dengan paling mahal untuk Susur Sungai dimulai dari Rp.300.000, untuk parkir mengikuti standar ditetapkan Kota Palangka Raya untuk Motor Rp. 2000, dan mobil Rp.4000 namun beberapa tempat membebaskan biaya parkir karena sudah termasuk tiket masuk.
Desa Wisata Sei Gohong mengunggulkan wisata edukasi budaya dan konservasi alamnya, dimana diera moderisasi ini perlu adanya wisata yang dapat sebagai wadah dalam melestarikan kebudayaan diwilayahnya dan juga alam, Desa Wisata Sei Gohong memiliki busaya yang kuat terkait tradisi Suku Dayak Ngaju yang terus dijaga kelestariannya dengan bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan organisasi yang ada seperti saat ini di Desa Wisata Sei Gohong memiliki Sanggar Seni Budaya Riak Kaja Tingang.
Lokasi wisatayang menjadi pusat informasi kebudayaan yaitu cagar budaya “Huma Hai” (Rumah Besar) yang merupakan wisata budaya, dimana sekelilingnya terdapat tempat-tempat budaya kearifan lokal seperti “Pasah Patahu” dan “Sandung”, serta masyarakat sekitar yang masih melestarikan kearifan lokal dibuktikan setiap tahun akan ada pelaksanaan Ritual “Pakanan Patahu/Pakanan Sahur Parapah Lewu” sebagai bentuk penghormatan kepada roh penjaga kampung dari malapetaka baik terlihat maupun yang tidak terlihat.
Salah satu tempat diwilayah desa wisata yaitu Pulau Kaja yang merupakan pulau konservasi Orang Utan dimana satwa tersebut merupakan satwa dilindungi tidak hanya di Indonesia namun juga di Dunia karena populasi semakin sedikit, masyarakat bersama Bos Foundation selaku yayasan yang memiliki visi misi menjaga keberlangsungan hidup orang utan terus berusaha menjaga alam untuk tempat tinggal Orang Utan tersebut.
Lokasi tempat rehabilitas orang utan ini dijaga, dan masyarakat dilarang memasuki kawasan hutan karena berbahaya, masyarakat/pengunjung hanya dapat melihat dari pinggir sungai dengan jarak miksimal 15 Meter dan setiap memasuki kawasan harus mengisi buku tamu di Posko penjagaan, serta harus dikawal oleh tour guide/masyarakat lokal.
Agar dapat melihat langsung aktivitas orang utan, pengunjung diharapkan berkunjung saat jam pemerian makan yaitu Jam 10:00 WIB atau 15:00 WIB, dan pengunjung dilarang memberikan makanan kepada Orang Utan secara langsung.
Waktu kunjungan desa wisata sei gohong disesuaikan dengan destinasi wisata yang dituju, namun untuk Desa Wisata Sei Gohong buka setiap saat bahkan saat malam jika ingin berkemah
berikut list waktu terbaik untuk kunjungan sesuai jenis destinasi wisata:
Tentunya saat weekend atau saat hari libur maka pengujung wisata akan meningkat karena di Desa Wisata Sei Gohong perlu waktu lama untuk menikmati pemandangan alamnya, sehingga sebenarnya waktu weekday lah momen yang pas untuk datang karena dapat lebih nikmat dalam menikmati pemandangan yang disuguhkan di Desa Wisata Sei Gohong